Senin, 10 September 2007

Tuhan Telah Mati

Gejala Anti-Tuhan merupakan sebuah sikap yang secara sadar atau tidak telah tumbuh dan berkembang dalam pribadi kita bagaikan benalu yang siap menggerogoti tiang – tiang aqidah dan keimanan kita yang telah lama dibangun dengan mati – matian oleh kedua orang tua kita dengan maksud agar kita menjadi pribadi yang lebih baik. Namun semua jerih payah itu terlihat sangat sia – sia ketika kita menyaksikan banyak diantara kita yang sudah tidak menuhankan Tuhan mereka. Kebanyakan dari orang – orang tersebut secara sadar atau tidak telah menganggap bahwa Tuhan tidak lagi memiliki nilai esensial melainkan hanyalah sekadar simbol belaka. Secara sadar atau tidak mereka telah menganggap bahwa Tuhan telah mati.

Rasa muak akan semua kemunafikan diatas dan sebuah lagu dari band underground asal Bandung, Forgotten, yang berjudul “Tuhan Telah Mati” telah menstimulasi beberapa bagian dari otot – otot jari saya untuk menuangkan hal tersebut dalam bentuk tulisan. Memang kebanyakan dari mereka tidak secara eksplisit mendeklarasikan diri mereka sebagai seorang yang anti-Tuhan. Namun secara sikap dan perilaku mereka sudah tidak lagi mencerminkan sebagai seorang yang berTuhan.

Secara umum saya sebagai penulis mengkategorikan orang – orang tersebut ke dalam 3 golongan :

1. Golongan Hedonis
Mereka yang masuk ke dalam golongan ini merupakan orang – orang yang sudah tidak lagi mengindahkan norma – norma agama dalam keseharian mereka. Baik dalam tutur kata, perilaku, maupun perbuatan. Mereka adalah orang – orang yang secara sadar maupun tak sadar telah menyingkirkan kata Tuhan dari dalam kamus kehidupan mereka. Kebanyakan dari mereka secara tidak sadar telah berperilaku layaknya seorang yang anti-Tuhan, pada umumnya mereka adalah orang – orang yang hanya mementingkan urusan dunia daripada akhirat mereka. Namun, tidak sedikit juga dari golongan ini yang sudah secara sadar tidak lagi mementingkan nilai – nilai keTuhanan. Mereka adalah orang – orang yang merasa terkekang bila harus hidup dengan berbagai norma – norma agama dan hanya ingin hidup bebas tanpa harus berurusan dengan Tuhan.

2. Golongan Atheis
Orang – orang yang termasuk golongan ini merupakan orang – orang yang beridealisme anti-Tuhan seutuhnya. Pada umumnya mereka adalah kaum terpelajar yang salah kaprah. Anggapan mereka bahwa dunia ini dibangun dengan logika adalah dasar bagi mereka untuk mencari makna keTuhanan. Dari sudut pandang mereka, kehidupan ini akan berakhir sampai ajal menjemput mereka, dan mereka percaya bahwa tidak akan ada lagi kehidupan setelah kematian, akhirat, yang notabene di luar akal sehat mereka. Sesat. Na’udzubillah min dzalik.

3. Golongan Pemuja Setan
Inilah kelompok yang paling ekstrem, setelah tidak mengakui adanya Tuhan mereka malah menganggap setan sebagai “Tuhan” mereka. Bahkan mereka telah memiliki kitab suci, tempat pemujaan dan ritual pemujaan terhadap setan yang mereka anggap “Tuhan”. Sangat Sesat Na’udzubillah min dzalik.

Ketiga golongan diatas merupakan sebuah bentuk degradasi moral manusia yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu, kita sebagai insan yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sudah sepatutnya tetap meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita terhadap Tuhan agar kita menjadi orang yang lebih baik di dunia maupun di akhirat kelak.[istiqlalreza.]

Tidak ada komentar: